160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
930 x 180 AD PLACEMENT

Sejarah Merpati Airlines: Dari Pendirian hingga Kebangkrutan

merpati airlines
750 x 100 AD PLACEMENT

Sejarah Merpati Airlines di Indonesia bermula pada 6 September 1962 ketika pemerintah membentuk PN Merpati Nusantara melalui Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 1962. Maskapai milik negara ini kemudian berperan sebagai cikal bakal penerbangan perintis nasional. Pendirian Merpati diprakarsai oleh Angkatan Udara dengan modal awal Rp 10 juta dan enam pesawat (dua Dakota dan empat DHC-3). Keberadaan Merpati dimaksudkan untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil, menjadikannya sayap penerbangan negara yang melayani rute-rute pedalaman.

Sejarah Awal Merpati Airlines

Awal operasional Merpati Airlines hanya mencakup beberapa kota besar di Indonesia. Laporan Kompas menyebutkan bahwa pada 1963 Merpati hanya menghubungkan lima kota besar. Tahun berikutnya maskapai ini membuka rute regional utama seperti Jakarta–Tanjung Karang, Jakarta–Balikpapan, dan Jakarta–Semarang. Pada 1964 Merpati mendapat tambahan armada dari Garuda Indonesia untuk melayani penerbangan ke Irian Barat. Merpati pun terus berekspansi, hingga pada 1971 mulai melayani penerbangan internasional melalui kerja sama codeshare dengan maskapai asing seperti Japan Airlines dan Qantas.

Perkembangan awal Merpati berlanjut dengan pesat. Pada 1974 jumlah kota tujuan yang dilayani oleh Merpati sudah mencapai 175 kota di seluruh Tanah Air. Tahun berikutnya (1975) status Merpati berubah menjadi perusahaan persero; Ramli Sumardi diangkat sebagai direktur utama pertama. Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mengelola Merpati sebagai perusahaan penerbangan komersial nasional.

Perkembangan Bisnis Merpati Airlines

Pada 26 Oktober 1978 pemerintah menetapkan Merpati menjadi **anak perusahaan Garuda Indonesia**. Dengan pengalihan kepemilikan modal negara kepada Garuda, Merpati tetap menjalankan peran sebagai maskapai perintis. Namun seiring waktu keuangan Merpati terus memburuk. Maskapai ini mengalami kerugian dan tingkat keterisian penumpang (load factor) pesawatnya menurun secara signifikan sejak awal 1970-an. Meskipun mendapat tambahan pesawat dari penyertaan modal pemerintah, penumpang Merpati perlahan berkurang, menunjukkan tantangan dalam operasi jangka panjang.

750 x 100 AD PLACEMENT

Krisis Keuangan dan Kebangkrutan Merpati Airlines

Memasuki abad ke-21, Merpati Airlines menghadapi krisis keuangan serius. Sejak 2011 utang Merpati sudah membengkak; misalnya utang pembelian avtur sempat melonjak hingga Rp 270 miliar. Beban utang yang terus menumpuk membuat Merpati menangguhkan seluruh penerbangan pada 1 Februari 2014. Upaya restrukturisasi sempat dilakukan, namun masalah keuangan makin parah. Pada 2 Juni 2022 Pengadilan Niaga Surabaya akhirnya menyatakan Merpati Airlines pailit. Selanjutnya Presiden Joko Widodo menandatangani PP No.8 Tahun 2023 pada 20 Februari 2023 yang resmi membubarkan PT Merpati Nusantara Airlines. Dengan diundangkannya PP ini pada hari yang sama, status hukum Merpati sebagai perusahaan milik negara pun resmi berakhir.

Pembubaran Resmi Merpati Airlines

Sebagai tindak lanjut keputusan pengadilan, pemerintah secara formal menyelesaikan status Merpati Airlines. Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pembubaran PT Merpati Nusantara Airlines pada 20 Februari 2023. PP tersebut berlaku efektif sejak diundangkan, menandakan Merpati Airlines resmi berhenti beroperasi dan dibubarkan secara hukum. Dengan begitu, perjalanan sejarah Merpati Airlines – yang dimulai dari maskapai perintis negara – telah berakhir melalui proses kepailitan dan pembubaran resmi.

750 x 100 AD PLACEMENT
930 x 180 AD PLACEMENT